Selasa, 31 Mei 2016

Psikologi Pendidikan "Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru"



BAB 1
Pendahuluan
1.1           Latar Belakang

Guru berbeda dengan dokter. Jika seorang dokter salah mendiagnosis pasien atau salah menyuntikkan obat, maka yang terkena dampak  langsung, yang bisa berakibat fatal berupa kematian, adalah pasien tersebut. Sedangkan jika guru salah dalam mengajar atau mendidik murid, maka yang menjadi korban bukan satu orang, tetapi bisa satu kelas atau bahkan satu sekolah, dan lebih jauh lagi, bisa sebuah masyarakat.
            Analogi tersebut menjadi sangat penting jika dikaitkan dengan kepribadian guru, mengingat “guru” (ada yang menganggap singkatan dari  digugu dan ditiru, yakni dipatuhi ucapannya dan ditiru perlakuannya) merupakan titik sentral bagi berhasil atau gagalnya suatu pendidikan. Semua sikap dan kepribadian yang melekat dalam diri guru akan membawa dampak yang signifikan dalam proses bimbingan, pengarahan, dan pendidikan bagi peserta didiknya. Harus disadari, bahwa keberhasilan pedidikan tidak hanya diukur dari kesuksesan meraih nilai terbaik bagi para peserta didik, tetapi yang lebih penting dari itu adalah keberhasilan mewujudkan manusia seutuhnya yang meliputi jasmani dan ruhani.
            Atas dasar itu,kompetensi kepribadian adalah syarat mutlak yang harus dimiliki oleh guru,karena guru yang memiliki kepribadian terhormat akan berprilaku sesuai etika dan norma-norma yang berlaku, baik norma agama,norma hukum, maupun norma sosial. Kompetensi kepribadian ini menjadi  landasan utama bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Hal ini tentunya terkait dengan peran guru yang tidak hanya sebagai pengajar ansich tetapi sekaligus sebagai pendidik. Sebagai pengajar, profesiaonalisme keilmuan sudah tentu harus menyertainya, sedangkan sebagai pendidik, profesionalismenya harus diwujudkan dalam peran sebagai spiritual father (bapak spiritual) bagi para peserta didiknya. Untuk itu, terwujudnya siswa yang cerdas-bermoral adalah final goal dari proses pendidikan dan pengajaran yang dilakukan oleh guru yang berkepribadian terhormat tersebut.
            Atas dasar itu, upaya mengkaji dan memahami bagaimana sesungguhnya prasyarat dan muatan kepribadian guru menjadi sangat penting untuk dikaji dan dipelajari lebih jauh, kemudian dapat dijadikan pegangan dalam memahami sosok kepribadian guru.

1.2           Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang kami ambil dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.             Apa hakikat seorang guru?
2.             Apa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian guru?
3.             Apa saja ragam keribadian guru?

1.3           Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.             Mengetahui hakikat seorang guru.
2.             Mengetahui maksud dari kompetensi kepribadian guru.
3.             Mengetahui ragam kepribadian guru.

1.4           Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut :

1.        Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah metode dimana penyusun menelesuri dan mempelajari bahan-bahan yang ada seperti buku-buku. Metode ini sangat membantu bagi para penyusun karena penjabaran yang terdapat pada bahan-bahan tersebut sudah lengkap dan tersusun secara sistematis.
1.5    Sistematika Penulisan
                        Makalah ini terdiri dari 3 Bab yang akan terbagi lagi menjadi beberapa subbab.
                        Pada Bab 1 membahas masalah Latar Belakang , Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan.
                        Pada Bab 2 membahas masalah Hakikat Seorang Guru, Kompetensi Kepribadian Guru, Ragam Kepribadian Guru , dan Syarat dan Kode Etik Profesi Guru.
            Pada Bab 3 membahas masalah Kesimpulan.

BAB 2
Pembahasan
2.1    Hakikat Seorang Guru
                        Secara etimologis, guru sering disebut pendidik. Adapun secara termonologis, guru sering diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan seluruh potensi siswa, baik potensi kognitif, potensi afektif, maupun potensi psikomotorik. Guru juga berarti orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada siswa dalam perkembangan jasmani dan ruhaninya agar mencapai tingkat kedewasaan, mampu berdiri sendiri ememnuhi tugasnya, dan mampu sebagi mahluk sosial dan sebagai mahluk individual yang mandiri.
                        Sedangkan menurut undang –undang no 20 tahun 2003 tentang pendidikan nasional pendidik bab XI pasal 39 menyatakan bahwa guru adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan serta melakukan penilitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada peguruan tinggi.
                        Jadi, seorang guru adalah seseorang yang mengajari orang lain atau kelompok orang, baik di lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.
                        Guru juga adalah seorang manusia, sebagai seorang manusia, guru pun juga mempunyai hak-haknya. Adapun hak-hak dari seorang guru adalah sebagai berikut :
1.        Memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesehatan.
2.        Mendapatkan penghargaan sesuai prestasi kerja.
3.        Memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan.
4.        Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan ikut menentukan kelulusan, penghargaan, dan atau sanksi kepada siswa sesuai dengan kaidah pendidikan, kode etik guru, dan peraturan perundang-undangan.
5.        Memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas.

Selain memiliki hak, seorang guru juga memiliki kewajiban yang harus ia penuhi, dan kewajiban guru adalah sebagai berikut :
1.        Merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses yang bermutu serta menilai hasil pembelajaran,
2.        Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan hukum dan kode etik guru serta nilai agama dan etika
3.        Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan iptek dan seni
4.        Bertindak obyektif dan tidak diskriminasi atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi siswa
5.        Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

Tidak hanya hak dan kewajiban saja yang dimiliki oleh seorang guru, sebagai tenaga pendidik guru juga memiliki tugas dan tanggung jawab yang harus ia kerjakan, tugas dan tanggung jawab seorang guru adalah sebagai berikut :
1.        Guru harus belas kasih kepada para siswa dan memperlakukan mereka seperti anak sendiri,
2.        Guru hendaknya memberikan nasihat kepada siswanya, mengingatkan siswa bahwa tujuan mencari ilmu adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk meraih kekuasaan, kedudukan dan persaingan.
3.        Guru hendaknya mencegah siswa dari akhlak yang tercela.
4.        Guru hendaknya menyampaikan ilmu sesuai dengan kemampuan pemahaman siswa.
5.        Guru hendaknya mengamalkan ilmu yang dimilikinya, perbuatannya tidak bertentangan dengan perkataannya.
1.2    Kompetensi Kepribadian Guru
Kepribadian dalam arti sederhana bersifat hakiki individu yang tercermin pada sikap dan perbuatannya yang membedakan dirinya dengan yang lain. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah guru dapat menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didiknya.
Dari pernyataan Alexander, dapat dipahami bahwa jika guru dapat menyelami jiwa anak didik serta mengenal, mengetahui dan memahami berbagai masalah yang sedang dialami oleh mereka, baik dalam hal kesulitan belajar maupun kesulitan-kesulitan lainnya di luar belajar yang dapat menghambat aktivitas belajar mereka, maka guru tersebut akan disenangi oleh siswanya.
Selanjutnya, sebagai pribadi yang hidup di tengah-tengah masyarakat, guru juga perlu memiliki kemampuan berbaur dengan masyarakat. Melalui kemampuannya, guru dapat melakukan kegiatan-kegiatan olahraga, keagamaan dan kepemudaan, atau kegiatan sosial lainnya. Kemampuan dan keluwesan bergaul yang dimiliki oleh guru akan menyebabkan ia mudah diterima oleh masyarakat.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat diketahui dan dipahami bahwa kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para siswa. Kompetensi kepribadian ini memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak guan menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta menyejahterakan masyarakat, serta memajukan negara, dan bangsa pada umunya.
Sehubungan dengan hal diatas, setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi lainnya. Dalam hal ini, guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai pembelajaran, tetapi yang paling penting adalah bagaimana ia menjadikan pembelajaran sebagai perbaikan kualitas pribadi peserta didik.
Oleh karena itu, guru harus tampil beda, harus berbeda dari penampilan-penampilan orang lain yang bukan guru, beda dan unggul (diferennt and distinctive). Sebab, penampilan guru bisa membuat siswa senang belajar dan membuat murid betah dikelas, tetapi bisa juga membuat siswa malas belajar bahkan malas masuk kelas seandainya penampilan gurunya acak-acakan. Disinilah, guru harus tampil beda agar bisa ditiru dan ditelandani oleh siswanya.
Kompetensi kepribadian guru memiliki andil yang sangat besar bagi seorang guru dalam proses belajar mengajar, juga dalam proses membentuk pribadi siswa. Seorang guru yang memiliki pribadi yang baik, tentunya muridnya pun juga akan meniru pribadi guru yang baik itu, sehingga diharapkan murid tersebut pun juga memiliki pribadi yang baik pula, karena bagaimana pun juga salah satu sifat anak didik adalah mencontoh segala hal yang dilakukan oleh orang dewasa, yang mana dalam konteks ini adalah seorang guru. Dan apabila seorang guru memiliki pribadi yang buruk maka ditakutkan bahwa murid pun juga akan mengikuti pribadi yang buruk pula.
Dengan demikian seorang guru tidak hanya dituntut untuk menguasai materi pembelajaran tetapi juga harus memiliki pribadi yang baik yang nantinya kelak dapat membentuk pribadi anak didik yang baik pula. Seorang guru juga harus mengerti setiap masalah, keluhan yang ada di diri siswa, sehingga masalah atau keluhan tersebut tidak menjadi penghambat dalam proses belajar mengajar.

1.3    Ragam Kepribadian Guru
Kepribadian guru berbeda dengan kepribadian tenaga profesi yang lain, guru memiliki ciri khas dalam kepribadiannya, seperti kepribadian yang disiplin; jujur dan adil; berakhlak mulia; teladan; mantap; stabil; dewasa; arif dan penyabar; berwibawa; memiliki rasa percaya diri. Dan kepribadian-kepribadian itu akan lebih dijelaskan lagi sebagai berikut :
1.      Pribadi yang Disiplin
Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Guru yang disiplin akan mengajar dengan rasa tanggung jawab dan menaatu segala peraturan yang ada di sekolah.
2.      Pribadi yang Jujur dan Adil
Jujur adalah lurus hati, tidak berbohong, tidak curang, tulus ikhlas.
Sedangkan adil berarti tidak berat sebelah, tidak berpihak, atau berpegang kepada kebenaran, dan tidak sewenang-wenang.
Seorang guru harus bersikap jujur terhadap pekerjaannya, harus bersikap jujur dalam menyampaikan materi, dan juga guru harus bersikap adil kepada seluruh siswa, tidak berlaku pilih kasih kepada siswa.
3.      Pribadi Berakhlak Mulia
Akhlak mulia adalah perilaku yang didasarkan pada ajaran-ajaran agama, norma-norma sosial, dan tidak bertentangan dengan adat istiadat masyarakat setempat.
Akhlak mulia penting dimilki oleh guru karena ia akan menjadi teladan bagi peserta didiknya. Mereka lebih cenderung meniru perilaku guru daripada ucapannya. Dengan demikian, guru harus memiliki akhlak mulia.
4.      Pribadi Teladan
Guru merupakan teladan bagi peserta didik, bahkan semua orang yang menganggapnya sebagai guru akan meneladaninya. Guru profesional memiliki kepribadian baik yang menjadi teladan bagi semua. Ia menjadi teladan dalam segala bentuk tingkah laku dan ucapannya. Hidupnya menjadi percontohan yang akan membawa peserta didik ke jalan yang benar.
5.      Pribadi yang Mantap
Agar dapat menjalankan tugas profesional dengan baik, seorang guru harus memiliki kepribadian yang tenang dan mantap. Hal ini penting karena banyak masalah yang muncul dalam dunia pendidikan disebabkan oleh faktor kepribadian guru yang tidak tenang dan mantap. Akibatnya, banyak guru yang bertindak tidak profesional, bahkan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji.
6.      Pribadi yang Stabil
Kestabilan emosi bagi seorang guru adalah sangat penting. Guru yang tidak pandai mengendalikan emosinya akan membawa dampak yang tidak baik bagi siswanya.


7.      Pribadi Dewasa
Pribadi dewasa menjadi salah satu persyaratan guru atau tenaga pendidik. Dengan kata lain, bagi seseorang yang akan menerjunkan dirinya ke dunia guru, salah satu persyaratannya adalah sudah dewasa. Istilah dewasa atau kedewasaan sering digambarkan sebagai segala organisme telah matang. Lazimnya, makna ini merujuk pada manusia. Orang yang dewasa ialah orang yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita dewasa.
8.      Pribadi yang Arif dan Penyabar
Kesabaran adalah kunci sukses guru dalam mengajar. Dalam menghadapi siswa dalam belajar diperlukan kesabaran, sebab mereka memiliki sikap dan tingkah laku yang bermacam-macam. Diantara mereka ada yang menyenangkan, ada yang menyebalkan bahkan ada yang memiliki tingkah laku yang aneh. Untuk menghadapi kondisi semacam ini, guru harus memiliki tingkat kesabaran yang tinggi.
9.      Pribadi Berwibawa
Berkaitan dengan wibawa, guru harus memiliki kelebihan dalam merealisasikan nilai spiritual, emosional, moral, sosial dan intelektual dalam pribadinya. Guru juga harus memiliki kelebihan dalam pemahaman ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang yang dikembangkannya. Guru hendaknya juga mampu mengambil keputusan secara independen terutama dengan berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Seorang guru harus dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat pada sasaran.
10.  Pribadi yang Memiliki Rasa Percaya Diri
Percaya diri atau optimis adalah keadaan seseorang yang mampu mengendalikan serta menjaga keyakinan. Seorang guru efektif adalah seorang guru yang memiliki rasa percaya diri (optimis). Sikap ini sangat mempengaruhi gairah dan semangat para siswa dalam belajar. Susasana kelas akan terasa menyenangkan, mengembirakan, dan kondusif untuk belajar jika gurunya optimis.
                        Guru sebagai teladan bagi siswa harus memiliki kepribadian yang baik. Dalam bertingkah laku, bertutur dan bertindak, guru harus berpijak pada norma-norma yang yang berlaku. Norma yang dimaksud adalah norma agama, norma sosial, norma hukum, dan norma budaya bangsa.        
                        Ciri pribadi guru yang baik juga ditandai dengan sikapnya yang selalu menunjukkan etos kerja yang tinggi, memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi, menunjukkan rasa bangga menjadi guru dan menunjukkan rasa percaya diri. Empat hal ini menjadi karakter utama guru yang berkepribadian yang baik. Seorang guru juga diharapkan dapat menjadi suri teladan bagi siswa-siswanya dan juga teladan bagi masyarakat sekitarnya.

BAB 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
                                    Kesimpulan dari pembahasan makalah yang berjudul “Pengembangan Komptensi Kepribadian Guru” adalah sebagai berikut :
1.        Seorang guru adalah seseorang yang mengajari orang lain atau kelompok orang, baik di lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal.
2.        Kepribadian seorang guru artinya sikap dan perbuatan seorang guru yang tercermin dalam tindakan sehari-hari seperti saat ia menyampaikan pembelajaran di sekolah dan saat ia terjun langsung ke dalam masyarakat. Oleh karena itu seorang guru dituntut agar selalu mempunyai kepribadian yang baik, karena bagaimana pun juga guru adalah suri teladan bagi peserta didiknya.
3.        Seorang guru memiliki kepribadian yang berbeda dari tenaga profesi lainnya, adapun kepribadian guru yang baik adalah guru yang memiliki sikap disiplin; jujur dan adil; berakhlak mulia; teladan; mantap; stabil; dewasa; arif dan penyabar; berwibawa; memiliki rasa percaya diri.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar