BAB
1
Pendahuluan
1.1
Latar
Belakang
Setiap
manusia yang hidup di dunia ini pasti pernah merasakan yang namanya sebuah
penderitaan. Penderitaan bagi manusia sendiri adalah hal yang selalu mengiringi
manusia selama ia hidup. Penderitaan dapat berupa penderitaan yang ringan
maupun penderitaan yang berat. Penderitaan tidak hanya datang kepada
orang-orang yang tidak berkecukupan, tetapi penderitaan juga datang kepada
orang-orang yang berkecukupan. Penderitaan bukanlah sesuatu hal yang
menyeramkan yang harus kita hindari, penderitaan juga adalah cara Allah menguji
seberapa besar iman manusia kepada-Nya.
Penderitaan
selalu datang tak terduga, bahkan manusia sehebat apapun tidak akan bisa tau
kapan ia akan menderita. Saat kesenangan membuai kita, penderitaan pun bisa
juga datang tiba-tiba bak petir di siang yang cerah. Ada saatnya juga
penderitaan datang saat kita juga sedang menderita, seperti ungkapan “sudah
jatuh tertimpa tangga pula”. Bahkan, penderitaan datang lagi saat penderitaan
yang sebelumnya berhasil kita lewati, seperti ungkapan “keluar mulut harimau
masuk mulut buaya. Seseorang yang tidak siap mental maupun fisiknya saat
mendapatkan penderitaan maka ia dapat mengalami gangguan kejiwaan seperti stres
dan bahkan bisa memunculkan niat seseorang untuk mengakhiri hidupnya.
Penderitaan
tak selamanya berakhir dengan akhir yang sedih (sad ending), penderitaan pun
dapat berakhir dengan akhir yang bahagia (happy ending). Akhir dari penderitaan
adalah kita yang menentukan, dengan bagaimana cara kita menghadapi dan
menyelesaikannya. Apakah kita akan berpasrah kalah dengan penderitaan atau kita
akan tetap bertahan dan terus berjuang untuk keluar dari sesuatu hal yang
bernama panderitaan. Oleh karena itu, kita sendiri lah yang hanya bisa membuat
cerita akhir dari serangkaian penderitaan yang kita alami, apakah kita ingin
berakhir dengan sad ending ataupun happy ending?
1.2
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah yang dapat penyusun ambil dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai
berikut :
a.
Apa yang dimaksud dengan penderitaan?
b.
Apa yang dimaksud dengan siksaan kehidupan?
c.
Bagaimana perasaan seseorang saat
kehilangan sesuatu yang dicintainya?
1.3
Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah, sebagai berikut :
a.
Mengetahui
maksud dari penderitaan.
b.
Mengetahui maksud
dari siksaan hidup.
c.
Mengetahui
perasaan seseorang saat kehilangan sesuatu yang ia cinta.
1.4
Metode
Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun
menggunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut :
1.
Studi Pustaka
Studi
Pustaka adalah metode dimana penyusun menelesuri dan mempelajari bahan-bahan
yang ada seperti buku-buku. Metode ini sangat membantu bagi para penyusun
karena penjabaran yang terdapat pada bahan-bahan tersebut sudah lengkap dan
tersusun secara sistematis.
2.
Browsing
Metode
browsing adalah metode dimana penyusun mencari informasi-informasi yang
diperlukan dengan cara mencari di website dan internet.
1.5
Sistematika
Penulisan
Makalah ini terdiri dari
3 Bab yang akan terbagi lagi menjadi beberapa subbab.
Pada
Bab 1 membahas masalah Latar Belakang , Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan,
Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan.
Pada
Bab 2 membahas masalah Penderitaan, Siksaan Hidup, dan Kehilangan yang Dicinta.
Pada Bab 3 membahas masalah
Kesimpulan.
BAB 2
Pembahasan
2.1 Penderitaan
Secara
umum penderitaan adalah ungkapan perasaan sakit yang dialami oleh seseorang
dalam hidupnya. Penderitaan berasal dari
kata derita, yang mana artinya adalah perasaan yang tidak enak, tidak
menyenangkan, atau pun perasaan sakit. Jadi dapat disimpulkan bahwa penderitaan
adalah menanggung sebuah perasaan yang tidak mengenakkan hati ataupun dapat
dikatakan juga menanggung perasaan yang menyakitkan hati. Penderitaan tidak
hanya menderita secara fisik, tetapi juga dapat menderita secara mental.
Penderitaan seseorang sulit diukur, karena penderitaan bersifat subjektif, yang
artinya penderitaan dapat diukur/dilihat dari akibat yang timbul pada badan
atau jiwa penderita.
Penderitaan dapat dibagi
menjadi dua, yaitu penderitaan fisik dan penderitaan mental.
Penderitaan
fisik yaitu penderitaan yang dialami oleh badan/jasmani seseorang. Sebagai
contoh dari penderitaan fisik ini adalah penyiksaan badan yang dilakukan oleh
orang lain, terkena penyakit menular, korban bencana alam, dan atau juga azab
dari Allah SWT.
Adapun
arti dari penderitaan mental adalah penderitaan yang dialami oleh jiwa/rohani
seseorang, contoh dari penderitaan mental ini misalnya stress berat, mendapat
ancaman dari orang lain, perasaan takut yang berlebihan, dan dapat juga karena
kehilangan seseorang yang dicinta.
Penderitaan fisik dan
penderitaan mental saling berhubungan, maksudnya jika seseorang mengalami
penderitaan fisik maka mental seseorang tersebut akan menderita, begitu juga
jika seseorang mengalami penderitaan mental maka otomatis seseorang tersebut
akan mengalami penderitaan fisik. Contohnya Andi terserang penyakit muntaber,
penyakit ini menyerang fisik Andi, dan juga penyakit ini dapat membuat Andi
kehilangan konsentrasi (daya pikir merosot). Dan contoh lainnya ada seorang
pemuda yang baru saja kehilangan seseorang yang dicintainya, maka itu termasuk
penderitaan mental, dan dapat berpengaruh ke fisiknya yaitu badannya menjadi
kurus.
Oleh
karena itu, jika seseorang mengalami penderitaan fisik atau mental harus segera
dikurangi pengaruhnya, karena jika tidak dilakukan maka penderitaan itu akan manjadi
penderitaan ganda (penderitaan fisik dan penderitaan mental).
Penderitaan tidak datang
dengan sendirinya, penderitaan pasti mempunyai penyebab, dan penyebab
penderitaan itu adalah :
1. Perbuatan
Buruk Manusia
Salah
satu penyebab penderitaan manusia adalah manusia itu sendiri. Hal ini timbul
karena perbuatan buruk manusia di masa lalu, misalnya perbuatan buruk manusia
kepada manusia lainnya atau perbuatan buruk manusia terhadap alam
lingkungannya. Penderitaan ini juga disebut “karma” atau “nasib buruk”.
2. Perkawinan,
Perceraian, dan Kematian
Perkawinan
dapat dikatakan sebagai penderitaan apabila dilakukan dalam keadaan terpaksa.
Hal ini disebabkan karena orang tua memaksa anaknya untuk menikah dengan
seseorang yang tidak ia cintai. Kawin paksa tidak pernah dilandasi oleh rasa
kasih sayang, sehingga hubungan suami istri tidak harmonis, dan akhirnya
perceraian lah yang menjadi jalan keluarnya.
Perceraian
tidak hanya berdampak bagi pasangan suami istri yang memutuskan untuk bercerai,
tetapi juga menimbulkan penderitaan bagi anak-anaknya.
Dan
penyebab penderitaan selanjutnya adalah kematian, kita ketahui bersama bahwa
kematian adalah perpisahan yang sangat menyedihkan, karena kita tidak dapat
berjumpa lagi dengan seseorang yang sudah meninggal.
3. Penyakit,
Siksaan, dan Azab Tuhan
Penderitaan
manusia juga dapat disebabkan oleh penyakit, siksaan, dan azab tuhan. Seseorang
yang sejak lahirnya mengalami ketidaksempurnaan fisik tentunya akan
mengakibatkan penderitaan bagi anak tersebut, maupun orang tuanya.
Seseorang
yang mengalami siksaan pun akan menderita, yang mana penderitaan yang dialami
akibat siksaan adalah penderitaan fisik. Siksaan yang dialami oleh manusia pun
bisa juga didapat dari tuhan, yang dinamakan azab tuhan. Azab tuhan ini
didapatkan manusia karena manusia tersebut angkuh dan sombong.
2.2 Siksaan Kehidupan
Siksaan adalah segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dilakukan
dengan sengaja oleh individu terhadap individu lainnya, dengan tujuan intimidasi,
hukuman, balas dendam, dan lain hal yang bersifat negatif.
Siksaan kehidupan dalam pandangan
sebagian besar orang adalah sesuatu yang mengerikan apabila terjadi pada diri
kita. Siksaan secara tidak langsung dapat menyebabkan seseorang mengalami
trauma akan penyiksaan tersebut. Trauma yang dialami oleh seseorang dapat
bersifat sementara ataupun bersifat permanen. Tentunya dalam penyiksaan ini
tidak hanya penderitaan fisik yang dirasakan tetapi juga penderitaan mental.
Siksaan dapat terjadi di dunia maupun di
alam akhirat. Penderitaan yang terjadi di dunia dapat kita saksikan di dalam
kehidupan kita sehari-hari, misalnya majikan yang melakukan tindak kekerasan
terhadap pembantunya. Kita juga ketahui bersama bahwa saat ini di Indonesia
banyak kasus pelecehan seksual terhadap anak (pedofilia), dan hal itu termasuk
salah satu siksaan yang terjadi di dunia.
Adapun penderitaan yang terjadi di alam
akhirat contohnya siksa kubur atau siksa api neraka. Siksaan ini disebabkan
karena seseorang yang tidak mematuhi perintah Allah SWT. dan mengerjakan
larangan-larangannya. Siksaan ini kita dapatkan sesuai dengan tingkah laku
buruk kita yang kita lakukan selama di dunia. siksaan ini tidak dapat kita
saksikan langsung saat kita masih ada di dunia ini, jadi dengan kata lain
siksaan di alam akhirat bersifat ghaib.
Siksaan kehidupan lebih bersifat kepada
penderitaan fisik. Hal yang pertama kali dirasakan saat siksaan adalah tubuh
atau fisik kita. Itulah kenapa siksaan kehidupan termasuk salah satu penyebab
penderitaan fisik. Tetapi seperti dijelaskan diatas, bahwa penderitaan fisik
pun dapat menyebabkan penderitaan mental. Cara penyembuhan siksaan ini pun
harus dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahap penyembuhan secara fisik (dapat
dilakukan dengan berobat ke rumah sakit atau dokter) dan juga cara penyembuhan
secara mental (dengan datang ke psikiater)
Hal paling fatal yang dapat terjadi
apabila mendapatkan siksaan adalah kematian. Seseorang yang mengalami siksaan
fisik terus menerus dan tidak diobati dapat meninggal dunia, hal ini dapat
terjadi karena bagaimanapun juga luka yang didapat dari siksaan dapat mengalami
infeksi dan siksaan pun dapat menyebabkan kerusakan organ-organ dalam. Seseorang
yang mengalami siksaan dan berlanjut ke penderitaan mental (trauma) dapat juga
akan mengakhiri hidupnya karena tidak tahn dengan tekanan dan ingatan masa lalu
yang ada.
2.3 Kehilangan yang Dicinta
Kehilangan sesuatu yang dicinta pasti
pernah dirasakan oleh semua manusia yanga ada di dunia ini. Kehilangan dapat
berupa kehilangan benda kesayangan, hewan kesayangan, ataupun seseorang yang
kita cintai.
Kehilangan seseorang yang kita cintai
merupakan rasa kehilangan yang paling menyakitkan. Kehilangan seseorang yang
kita cintai merupakan penderitaan mental, karena yang langsung merasakan adalah
hati kita sendiri. Kehilangan yang dicinta pun juga dapat mengalami penderitaan
fisik, tetapi penderitaannya tidak sebesar siksaan yang sudah kita bahas di
atas. Penderitaan fisik yang didapat karena kita kehilangan yang dicinta
seputar tidak mau makan karena bagaiamnapun juga penderitaan menal menyebabkan
selera makan seseorang hilang.
Rasa mencintai dan kehilangan adalah dua
perasaan emosi yang serupa yang dialami oleh seseorang. Maksudnya adalah jika
seseorang berani memiliki rasa cinta maka seseorang tersebut pasti harus
sanggup merasakan duka saat kehilangan. Itulah kenapa kita tidak boleh mendamba
atau mencintai sesuatu dengan berlebihan, karena jika kita kehilangannya maka
kita akan merasa sangat sakit.
Individu berbeda-beda dalam menghadapi
rasa kehilangan, ada yang bersikap sabar dan menerima semuanya, ada pula yang
bersikap tidak menerimanya dan bahkan sampai menyiksa diri. Hal lain yang
mempengaruhinya adalah kedekatan seseorang dengan sesuatu yang hilang tersebut.
Apabila kita kurang dekat dengan sesuatu tersebut maka kita hanya akan berduka
sementara waktu, tetapi jika kita mempunyai hubungan yang dekat dengan sesuatu
itu maka kita pasti akan merasakan duka yang lama dan kesedihan yang
berkepanjangan.
Di kalangan remaja saat ini kata “galau”
menjadi trend bagi seorang remaja yang kehilangan kekasihnya. Bagi sebagian
besar remaja, kehilangan kekasih merupakan hal yang sangat ditakuti. Banyak
remaja beranggapan bahwa kehilangan kekasih adalah kehilangan segalanya. Apakah
kita tidak pernah sadar, bahwa kehilangan kekasih bukanlah akhir dari
segalanya, kita masih punya orang tua dan sahabat yang tentunya akan selalu
mendukung kita. Jangan pernah bersedih saat pacar kita meninggalkan kita,
karena akan ada hal yang indah yang menggantikannya.
Setiap orang pasti tidak menginginkan
kehilangan sesuatu yang ia cintai, tapi mau bagaimanapun juga, semua itu sudah
ditentukan oleh Allah SWT. kita sebagai manusia biasa hanya bisa berpasrah dan
berserah diri kepada Allah SWT., dan berpikiran positif bahwa di setiap
kehilangan akan ada sesuatu keindahan yang datang. Jangan terpuruk ketika kau
kehilangan seseorang yang engkau cintai, karena ada banyak orang yang
mendukungmu dan selalu ada di sampingmu.
BAB
3
Penutup
3.1 Kesimpulan
Penderitaan adalah ungkapan perasaan
sakit yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya. Penderitaan berasal dari kata derita, yang mana artinya
adalah perasaan yang tidak enak, tidak menyenangkan, atau pun perasaan sakit. Penderitaan
dapat dibagi menjadi dua, yaitu penderitaan fisik dan penderitaan mental.
Penderitaan fisik dan penderitaan mental saling berhubungan, maksudnya jika
seseorang mengalami penderitaan fisik maka mental seseorang tersebut akan
menderita, begitu juga jika seseorang mengalami penderitaan mental maka
otomatis seseorang tersebut akan mengalami penderitaan fisik
Siksaan adalah segala tindakan yang
menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dilakukan
dengan sengaja oleh individu terhadap individu lainnya, dengan tujuan
intimidasi, hukuman, balas dendam, dan lain hal yang bersifat negatif. Siksaan
dapat terjadi di dunia maupun di alam akhirat.
Kehilangan sesuatu yang dicinta pasti
pernah dirasakan oleh semua manusia yanga ada di dunia ini. Kehilangan dapat
berupa kehilangan benda kesayangan, hewan kesayangan, ataupun seseorang yang
kita cintai. Kehilangan seseorang yang kita cintai merupakan rasa kehilangan
yang paling menyakitkan. Setiap orang pasti tidak menginginkan kehilangan sesuatu
yang ia cintai, tapi mau bagaimanapun juga, semua itu sudah ditentukan oleh
Allah swt. kita sebagai manusia biasa hanya bisa berpasrah dan berserah diri
kepada Allah SWT. Jangan terpuruk ketika kau kehilangan seseorang yang engkau
cintai, karena ada banyak orang yang mendukungmu dan selalu ada di sampingmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar