BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Manusia
tidak akan lepas dari sejarah kehidupannya, sedangkan kehidupan diawali oleh
penciptaan alam semesta ini. Karena keingintahuan manusia yang sangat tinggi,
pertanyaan tentang kapan dimulainya eksistensi alam semesta ini terus
berkembang.
Pemahaman
tentang kejadian alam semesta ini menjadi langkah awal lahirnya pengetahuan
ilmiah. Diantara pengetahuan ilmiah tersebut adalah ilmu pengetahuan alam atau
sains natural yang mendasarkan segala sesuatu pada pengobservasian, pengukuran,
dan pengumpulan data yang diolah secara ilmiah.
Keingintahuan
manusia tidak ada batasnya, sehingga manusia mencoba mencari tahu tentang alam
semesta yang ada di sekitarnya. Alam semesta sangatlah luas dan tidak terbatas.
Mempelaajari dan mencari tahu tentang alam semesta tidak akan batasnya.
Tetapi,
sebagai mahasiswa kita tidak harus mempelajari tentang keseluruhan alam
semesta. Kita dapat mengetahui secara umum mengenai alam semesta dan seisinya,
seperti apa saja yang ada di dalam alam semesta, sistem tata surya,
planet-planet, matahari, dan benda-benda langit lainnya yang mengelilingi
matahari dalam sistem tata surya.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perihal
yang menjadi rumusan masalah adalah :
1.
Bagaimana asal-usul alam semesta?
2.
Apa
yang dimaksud dengan tata surya?
C.
Tujuan
Penulisan
Berdasarkan
rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini
adalah :
1.
Mengetahui asal-usul alam semesta.
2.
Mengetahui tata surya secara mendalam.
BAB
2
PEMBAHASAN
A.
Asal-usul
Alam Semesta
Asal-usul
alam semesta dalam perspektif Islam terdapat pada firman Allah SWT. dalam Surat
Yaasiin ayat 12, yang mempunyai arti :
“Sunnguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kamilah
yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas mereka
(tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab yang jelas (Lauh
Mahfuzh)”.
Allah SWT. menegaskan
bahwa yang menciptakan alam semesta beserta isinya adalah kuasa dari Allah SWT.
Gambar 1.1 Alam
Semesta
Alam
semesta terdiri dari semua materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang
telah diketahui dan baru dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa.
Bumi, bulan, planet-planet, dan matahari yang termasuk dalam tata surya
hanyalah merupakan titik kecil diantara lebih dari 200 miliar bintang penyusun
galaksi bima sakti.
Adapun
teori yang menjelaskan proses terbentuknya tata surya antara lain :
1.
Teori
Big Bang. Teori ini dikemukakan oleh ilmuwan Belgia Abbe
Georges Lermaitre pada tahun 1927. Menurut teori ini, alam semesta berasal dari
keadaan panas dan padat yang mengalami ledakan dahsyat dan mengembang. Semua
galaksi di alam semesta akan memuai dan mejauhi pusat ledakan. Pada model big
bang, alam semesta berasal dari ledakan sebuah konsentrasi materi tunggal
miliaran tahun yang lalu secara terus menerus berkembang sehingga lama kelamaan
menjadi lebih dingin seperti
sekarang.
Pemahaman mengenai
teori ini dapat dianalogikan dengan mengembangnya permukaan balon mainan yang
ditiup. Apabila pada balon mainan tersebut diberi beberapa titik yang
menggambarkan galaksi, kemudian balon itu ditiup maka titik-titik tersebut akan
berjauhan.
2.
Teori
Keadaan Tunak. Meskipun teori big bang merupakan
salah satu teori yang paling mungkin dalam menjelaskan terbentuknya alam
semesta, namun muncul pula teori lain yaitu, teori keadaan tunak. Teori ini
dikemukakan oleh ilmuwan dari Universitas Cambridge pada tahun 1948, yaitu H.
Bondi, T. Gold, dan M. Hoyle. Menurut teori keadaan tunak, alam semesta tidak
ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu tetap seperti sekarang.
Materi yang ada selalu terus menerus datang berbentuk atom-atom hydrogen dalam
angkasa yang membentuk galaksi baru dan menggantikan galaksi lama yang bergerak
menjauhi kita dalam ekspansinya.
3.
Teori
Osilasi. Hampir sama dengan teori keadaan tunak. Menurut
teori osilasi, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak ada akhirnya. Menurut
teori osilasi, sekarang alam semesta tidak konstan melainkan berekspansi
dimulai dengan adanya dentuman besar (big bang). Alam semesta mungkin telah
memulai dalam sebuah dentuman besar atau mungkin berada dalam keadaan tetap,
dalam keadaan berosilasi.
B.
Tata
Surya
Tata surya adalah
kumpulan benda langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari
dan semua objek yang mengelilinginya[1].
Jadi, tata surya terdiri dari matahari, planet yang mengelilinginya, dan
benda-benda langit seperti satelit, asteroid, komet, dan meteor.
Gambar
1.2 Tata Surya
Sistem tata
surya adalah suatu sistem organisasi yang teratur, dimana matahari sebagai
pusat peredaran dan benda lainnya seperti planet dan benda-benda langit
mengelilingi matahari. Semua pengikut
matahari tersebut bergerak mengelilingi matahari dalam garis edar tertentu di
bawah pengaruh gaya gravitasi matahari.
Matahari,
planet-planet, komet, asteroid, dan segala benda yang berada di langit
dinamakan benda langit. Ilmu yang mempelajari tentang benda langit dinamakan
astronomi, dan orang yang khusus mempelajari astronomi dinamakan astronom.
Seperti
yang telah dibahas sebelumnya bahwa tata surya terdiri dari matahari sebagai
pusat peredaran dan benda-benda langit lainnya seperti planet, komet, asteroid
sebagai benda langit yang mengelilingi matahari. Secara lengkapnya mengenai
komponen yang ada pada tata surya, antara lain :
a.
Matahari
Matahari
terbentuk dari awan dan gas hidrogen serta debu yang memadat menjadi sebuah
bola gas raksasa yang sangat pijar. Matahari mulai bersinar kira-kira 5 miliar
tahun yang lalu dan diperkirakan akan masih tetap bersinar seperti saat ini
hingga 5.000 juta tahun lagi.
Suhu
di permukaan matahari diperkirakan 6.000o C, pada suhu seperti ini
semua jenis batuan dan logam yang ada di bumi akan meleleh. Sedangkan pada inti
matahari diprkirakan suhunya mencapai 25jutao C.
Diameter
matahari kira-kira 1,4 juta kilometer. Gaya gravitasi yang dimiliki matahari
kira-kira 28 kali gaya gravitasi bumi. Pada permukaan matahari terdapat
beberapa noda gelap di beberapa tempat yang dikenal dengan sebutan “noda surya”
atau “noda matahari”.
Matahari
selalu berputar pada porosnya, atau yang dikenal dengan istilah “rotasi”. Untuk
satu kali rotasi, matahari memerlukan waktu selama kurang lebih satu bulan.
Di
matahari sering terjadi ledakan raksasa setiap 4 menit sekali berupa semburan
gas panas dengan kecepatan 1.000 km/s sejauh 200.000 – 500.000 km. Jarak
matahari dan bumi sekitar 149.500.000 km. Jarak ini merupakan jarak yang ideal,
sehinggabumi tidak terlalu dingin (apabila terlalu jauh) dan tidak terlalu
panas (apabila terlalu dekat). Didapatkan dari sebuah penelitian bahwa massa
matahri terdiri dari 70% hidrogen, 28% helium, dan 2% unsur lainnya.
Matahari
terdiri dari bagian-bagian, yaitu :
1.
Teras
Matahari. Merupakan jantung dan awal segala daya matahari. Di
tempat inilah atom hidrogen berfungsi menjadi helium pada suhu kurang lebih
14jutao C. Tenaga dilepaskan dalam bentuk sinar gamma yang hebat dan
melimpah ke permukaan matahari, sejauh 450.000 km di atasnya.
2.
Pabrik
Tenaga Matahri. Berupa kawasan yang luas. Atom gasnya
mengalami pemboman sinar gamma dati teras matahari. Tabrakan dahsyat ini
mengubah sinar gamma menjadi sinar yang tenaganya lebih lemah, misalnya
gelombang ultraviolet.
3.
Fotosfer.
Berupa lapisan bergolak setebal 300 km dilanda luapan tenaga putih membara,
tetapi kelihatan gelap dari kecermelangan lingkungannya yang bersuhu 6.000o
C. Permukaan fotosfer tidak merupakan bidang yang rata, tetapi berbutir-butir
besar kecil yang disebut glanulasi
photosphere.
4.
Kromosfer.
Tebalnya
6.000 km, merupakan lapisan bawah atmosfer matahari dan terutama terdiri atas
hidrogen.
5.
Korona
(Atmosfer luar matahari). Letaknya cukup dekat dengan
piringan sehingga cukup terang untuk dapat diamati. Korona merupakan lapisan
lebih luar dari kromosfer, berupa sinar kemilau yang tebalnya kadang-kadang
melebihi garis tengah matahari. Korona nampak jelas saat terjadi gerhana
matahari total.
Matahari
sangat penting bagi kehidupan di bumi karena disebabkan olah hal- hal berikut :
1.
Matahari merupakan sumber sinar dan
sumber energi utama bagi bumi.
2.
Matahari mengontrol stabilitas peredaran
bumi dan planet-planet lainnya.
3.
Matahari adalah bintang yang terdekat
dengan bumi, sehingga dengan mempelajari matahari secara tidak langsung kita
dapat memahami bintang-bintang yang lainnya.
b.
Bumi
Gambar
1.4 Bumi
Bumi merupakan
planet yang paling indah dalam sistem tata surya. Bumi merupakan planet ketiga
dari ketiga planet dalam Tata Surya. Usia bumi diperkirakan mencapai 4,6 miliar
tahun. Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut
(magnetosfer) yang melindungi permukaan bumi dari angin, matahari, sinar
ultraviolt, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi
hingga ketinggian sekitar 700 km. Laporan ini terdiri atas troposfer,
stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
Bumi
mempunyai diameter sepanjang 12.756 km. Gravitasi bumi diukur sebagai 10 N kg-1
dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok
sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaiut Bulan. Sebanyak 70,8% permukaan bumi terdiri dari air, dan sisanya
daratan. Sedangkan udara bumi terdiri atas 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1%
uap air, karbondioksida, dan gas lainnya.
Sedangkan
lapisan bumi terdiri dari :
1.
Inti
Bumi (Barisfer/Sentrofer). Pada lapisan bumi bagian berisfer
terdiri dari nikel dan besi. Suhu pada lapisan ini kurang lebih 3.000o
C, dengan suhu seperti itu segala macam zat dapat mencair atau menjadi gas,
namun karena tekanan dari atas bumi barisfer tetap padat. Apabila barisfer
mencair tentunya akan terjadi pasang surut atau pasang naik yang dapat
menyebabkan bumi kempang kempis.
2.
Kulit
Bumi (Litosfer). Lapisan ini merupakan lapisan bumi
bagian atas, mempunyai ketebalan rata-rata 1.200 km. Lapisan ini merupakan
lapisan paling vital bagi manusia, karena di lapisan inilah terdapat
benua-benua yang ditinggali manusia.
Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan. Batuan yang dimaksud terdiri dari pasir, tanah liat, abu gunung berapi, batu kerikil
Kulit bumi terdiri dari zat padat yang disebut batuan. Batuan yang dimaksud terdiri dari pasir, tanah liat, abu gunung berapi, batu kerikil
3.
Lapisan
Air (Hidrosfer). Air atau hidrosfer (hidro = air; sphaira
= bola, bulatan), ialah semua perairan yang berada di bumi, yakni samudera,
laut, danau, sungai, dan air tanah. Hidrosfer di bumi kira-kira 71% terdiri
atas sebagian besar atas samudera dan lautan. Es pada kutub utara dan selatan
bumi termasuk hidrosfer. Hidrosfer sangat berpengaruh terhadap keadaan atmosfer
karena air yang menguap dari laut membentuk awan dan hujan, berlangsung
sepanjang abad dan membentuk siklus air.
4.
Lapisan
Udara (Atmosfer). Atmosfer (atmos = uap, sphaira = bola,
bulatan) ialah lapisan udara atau hawa yang menyelubungi bumi. Atmosfer
termasuk bagian dari bumi. Karena pengaruh gaya berat, maka atmosfer pun
berputar bersama-sama bumi setiap hari (rotasi) serta beredar mengelilingi
matahari setiap tahun (revolusi).
Lapisan-lapisan
yang ada atmosfer bumi terdiri dari :
1. Troposfer.
Lapisan pertama di atas permukaan dan berisi seperempat atmosfer bumi.
Perubahan cuaca terjadi di lapisan ini.
2. Stratosfer.
Pada lapisan ini banyak jet dan pesawat terbang, dikarenakan lapisan ini sangat
stabil dan juga banyaknya ozon untuk menahan panasnya cahaya matahari.
3. Mesosfer.
Pada lapisan ini biasanya meteor atau batuan dari luar angkasa terbakar.
4. Termosfer.
Lapisan ini tempat terjadinya aurora, dan juga tempat untuk mengorbitnya
pesawat luar angkasa.
5. Eksosfer.
Lapisan paling atas dari atmosfer, dan merupakan lapisan yang paling ekstrim.
c.
Bulan
Gambar
1.5 Bulan
Bulan merupaakn
satelit atau benda angkasa yang mengelilingi bumi. Jaraknya dengan bumi adalah
240 ribu mil = 384 ribu km. Bulan mempunyai garis tengah 2160 mil = 3456 km.
Pada permukaan bulan terdapat gunug-gunung dan dataran rendah seperti bumi.
Lubang kepundannya tampak besar-besar sampai ada yang bergaris tengah 8 km.
Berta jenis bulan kira-kira ½ berat jenis bumi. Berat jenis bumi rata-rata
5,52. Besarnya bulan hanya 1/82 bumi dan mempunyai gravitasi 1/6 dari gravitasi
bumi, dan tidak ada atmosfer.
Sinar
bulan adalah pantulan dari cahaya matahari. Bentuk dan ukuran bulan tidak
berubah, yang berubah hanya penampakannya sesuai dengan bertambah dan
berkurangnya permukaan bukan yang disinari matahari. Perubahan dalam penampakan
bulan disebut FASA. Oleh karena itu, kita dapati istilah bulan sabit dan bulan
purnama. Sebenarnya bulan bergerak dari barat ke timur mengelilingi bumi. Akan
tetapi, sewaktu terbit dan tenggelam gerakannya seolah-olah dari timur ke
barat. Ini disebabkan oleh putaran bumi lebih cepat daripada peredaran bulan
mengelilingi bumi.
Gerhana
bulan terjadi karena bulan masuk ke daerah bayang-bayang bumi. Bulan, bumi, dan
matahari terletak pada satu garis lurus. Pada posisi tersebut bulan tertutup
oleh bayang-bayang bumi. Bayang-bayang bumi dapat dibedakan menjadi bayangan
inti (umbra) dan bayangan kabur (penumbra).
d.
Planet
Gambar 1.6
Planet
Planet
adalah benda langit yang tidak memiliki sumber cahaya sendiri dan bergerak
mengelilingi matahari dalam orbit eliptik. Ternyata selain bergerak mengelilingi
matahari, planet juga berputar pada porosnya (rotasi) dengan gerakan yang pada
umumnya berlawanan dengan arah jarum jam. Sampai saat ini diketahui ada 8
planet yang mengikuti matahari.
Berdasarkan
jarak planet terhadap matahari, maka planet dapat dibagi menjadi 2 kelompok
yaitu :
1.
Kelompok
planet dalam. Terdiri dari planet-planet yang dekat
denagan matahari umumnya mempunyai ukuran kecil, namun mempunyai masa jenis
yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok planet luar.yang termasuk
kelompok planet dalam adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
2.
Kelompok
planet luar. Terdiri atas planet-planet yang jauh
dari matahari. Umumnya mempunyai ukuran besar, yang termasuk ke dalam kelompok
planet luar adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
e.
Benda
langit lainnya
Dalam
tata surya kita selain ada matahari dan planet-planet yang mengelilingi
matahari, ada pula benda-benda langit yang lainnya, antara lain :
1.
Satelit.
Satelit alami adalah
benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit sebuah planet atau
benda lain yang lebih besar daripada dirinya, misalnya bulan adalah satelit
alami bumi. Satelit memantulkan cahaya bintang.
Sedangkan satelit buatan adalah
benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain misalnya satelit
Palapa yang mengelilingi bumi.
2.
Asteroid.
Gambar
1.7 Asteroid
Asteroid adalah planet-planet kecil
bergaris tengah antara 5-400 km. Asteroid beredar antara lintasan mars dan
jupiter. Beberapa asteroid berukuran besar antara lain ceres, pallas, juno, dan
vesta.
3.
Meteorid.
Gambar 1.8 Meteroid
Meteor adalah benda langit yang
sangat kecil, bergerak mengelilingi matahari seperti planet. Meteor berada jauh
dari bumi, sehingga kita tidak mungkin dapat melihatnya. Namun, ketika melintas
terlalu dekat ke bumi dan memasuki lapisan atmosfer kita akan melihatnya
berbentuk jalur cahaya. Cahaya timbul karena bergesek dengan lapisan udara
bumi. Karena meteor bergerak sangat cepat ketika memasuki lapisan udara bumi,
benda itu menjadi panas , terbakar, dan menyala. Inilah yang menyebabkan
timbulnya jalur cahaya di langit selama beberapa detik, kemudian menghilang
karena hancur.
4.
Komet.
Gambar 1.9 Komet
Komet diartikan sebagai bintang
berekor. Diberi nama demikian karena komet ditemukan pertama kalinya muncul
dengan sinar terang sambil membawa ekor cahaya yang sangat panjang. Komet juga
sejenis dengan planet, tanpa adanya sinar matahari yang meneranginya, maka
komet tidak akan kelihatan karena ia tidak memiliki cahaya sendiri.
Komet bergerak
mengelilingi matahari dangan bentuk lintasannya melonjong melewati setiap
lintasan setiap planet.
Komet adalah sebuah benda langit
yang terbentuk dari pecahan bahan yang sangat kecil bercampur dengan gas tipis,
sehingga sebuah komet hanya memiliki gaya gravitasi yang sangat lemah. Bila
sebuah komet melewati sebuah planet, maka planet itu akan menariknya keluar
dari garis lintasannya. Akan tetapi, komet itu sendiri tidak akan dapat
menggerakkan planet tersebut, meskipun berukuran sangat besar.
BAB
3
KESIMPULAN
Alam semesta terdiri dari semua
materi, termasuk tenaga dan radiasi serta hal yang telah diketahui dan baru
dalam tahap percaya bahwa pasti ada di antariksa. Bumi, bulan, planet-planet,
dan matahari yang termasuk dalam tata surya hanyalah merupakan titik kecil
diantara lebih dari 200 miliar bintang penyusun galaksi bima sakti. Teori yang
menjelaskan proses terbentuknya tata surya antara lain : Teori Big Bang, Teori
Keadaan Tunak, dan Teori Osilasi.
Tata surya adalah kumpulan benda
langit yang terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek
yang mengelilinginya. Jadi, tata surya terdiri dari matahari, planet yang
mengelilinginya, dan benda-benda langit seperti satelit, asteroid, komet, dan
meteor.
Sistem tata surya adalah suatu
sistem organisasi yang teratur, dimana matahari sebagai pusat peredaran dan
benda lainnya seperti planet dan benda-benda langit mengelilingi matahari.
Matahari, planet-planet, komet, asteroid, satelit, meteor dan segala benda yang
berada di langit dinamakan benda langit. Ilmu yang mempelajari tentang benda
langit dinamakan astronomi, dan orang yang khusus mempelajari astronomi
dinamakan astronom.