Selasa, 31 Mei 2016

Landasan Pendidikan "Landasan Bahasa dalam Program Pendidikan"


BAB 1
Pendahuluan
1.1           Latar Belakang
Bahasa memiliki peran yang amat penting dalam dunia pendidikan. Fungsi bahasa dalam pendidikan diantaranya ialah sebagai pengantar pelajaran. Tanpa bahasa yang baik dan benar, proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar dan tujuan pembelajaran akan sulit dicapai. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahasa dalam dunia pendidikan, maka perlu adanya suatu bahasan mengenai pengaruh bahasa dalam komunikasi pendidikan.
Oleh karena itu seorang calon guru sudah sebaiknya mempunyai kemampuan berbahasa yang baik dan benar.

1.2           Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penyusun ambil dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.             Apa defenisi umum bahasa itu?
2.             Apa arti dari ragam bahasa?
3.             Apa hubungan bahasa dengan komunikasi pendidikan?

1.3           Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.             Mengetahui defenisi umum bahasa.
2.             Mengetahui arti dari ragam bahasa.
3.             Mengetahui hubungan bahasa dengan komunikasi pendidikan.
1.4           Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut :
1.        Studi Pustaka
Studi Pustaka adalah metode dimana penyusun menelesuri dan mempelajari bahan-bahan yang ada seperti buku-buku. Metode ini sangat membantu bagi para penyusun karena penjabaran yang terdapat pada bahan-bahan tersebut sudah lengkap dan tersusun secara sistematis.
2.             Browsing
Metode browsing adalah metode dimana penyusun mencari informasi-informasi yang diperlukan dengan cara mencari di website dan internet.
1.5    Sistematika Penulisan
                        Makalah ini terdiri dari 3 Bab yang akan terbagi lagi menjadi beberapa subbab.
                        Pada Bab 1 membahas masalah Latar Belakang , Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Pengumpulan Data, dan Sistematika Penulisan.
                        Pada Bab 2 membahas masalah Defenisi Umum Bahasa, Ragam Bahasa, dan Bahasa sebagai Komunikasi Pendidikan.
            Pada Bab 3 membahas masalah Kesimpulan.

BAB 2
Pembahasan
2.1    Defenisi Umum Bahasa
                             Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Lebih jauhnya lagi bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, serta alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
                                    Bahasa adalah sebuah sistem, yang mana bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Setiap bahasa melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep, jadi dapat dikatakan bahwa setiap bahasa pasti memiliki sebuah makna atau arti. Contoh lambang bahasa yang berbunyi “pensil” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu alat yang digunakan manusia untuk melakukan aktivitas berupa menulis atau menggambar’.
            Sudah disebutkan di atas bahwa bahasa memiliki karakteristik tertentu, adapun karakteristik bahasa sendiri adalah sebagai berikut :
1.      Bahasa Bersifat Abritrer
Bahasa bersifat abritrer artinya hubungan antara lambang dengan makna lambang tersebut tidak bersifat wajib, bisa berubah dan tidak dapat dijelaskan mengapa lambang tersebut mengonsepi makna tertentu. Secara nyata, alasan “kuda” melambangkan ‘sejenis binatang berkaki empat yang bisa dikendarai’ adalah tidak bisa dijelaskan.

2.      Bahasa Bersifat Produktif
Bahasa bersifat produktif artinya, dengan sejumlah besar unsur yang terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas.
Misalnya, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Purwadarminta bahasa Indonesia hanya mempunyai kurang lebih 23.000 kosa kata, tetapi dengan 23.000 buah kata tersebut dapat dibuat jutaan kalimat yang tidak terbatas.
3.      Bahasa Bersifat Dinamis
Bahasa bersifat dinamis berarti bahwa bahasa itu tidak lepas dari berbagai kemungkinan perubahan yang sewaktu-waktu dapat terjadi. Perubahan itu dapat terjadi pada tataran apa saja, misalnya saja pada segi fonologis, morfologis, sintaksis, semantik dan leksikon. Pada setiap waktu mungkin saja terdapat kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang tenggelam, tidak digunakan lagi.
4.      Bahasa Bersifat Beragam
Meskipun bahasa mempunyai kaidah atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis maupun pada tataran leksikon.
Bahasa Jawa yang digunakan di Surabaya berbeda dengan yang digunakan di Yogyakarta. Begitu juga bahasa Arab yang digunakan di Mesir berbeda dengan yang digunakan di Arab Saudi.


5.      Bahasa Bersifat Manusiawi
Bahasa sebagai alat komunikasi verbal, hanya dimiliki manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat komunikasi adalah berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan dinamis. Manusia dalam menguasai bahasa bukanlah secara instingtif atau naluriah, tetapi dengan cara belajar. Hewan tidak mampu untuk mempelajari bahasa manusia, oleh karena itu dikatakan bahwa bahasa itu bersifat manusiawi.
Selain memiliki karakteristik, bahasa paun memiliki fungsi. Adapun fungsi dari bahasa adalah sebagai :
1.      Fungsi Personal atau Pribadi
Dilihat dari sudut penutur, bahasa berfungsi personal. Maksudnya, si penutur menyatakan sikap terhadap apa yang dituturkannya. Si penutur bukan hanya mengungkapkan emosi lewat bahasa, tetapi juga memperlihatkan emosi itu sewaktu menyampaikan tuturannya. Dalam hal ini pihak pendengar juga dapat menduga apakah si penutur sedang sedih, marah atau gembira.
2.      Fungsi Direktif
Dilihat dari sudut pendengar atau lawan bicara, bahasa berfungsi direktif, yaitu mengatuf tingkah laku pendengar. Di sini bahasa itu tidak hanya membuat si pendengar melakukan sesuatu, tetapi melakukan kegiatan yang sesuai dengan yang dikehendaki pembicara.
3.      Fungsi Fatik
Bila dilihat segi kontak antara penutur dan pendengar, maka bahasa bersifat fatik. Artinya bahasa berfungsi menjalin hubungan, memelihara, memperlihatkan perasaan bersahabat atau solidaritas sosial. Ungkapan-ungkapan yang digunakan biasanya sudah berpola tetap, seperti pada waktu pamit, berjumpa atau menanyakan keadaan. Oleh karena itu, ungkapan-ungkapan ini tidak dapat diterjemahkan secara harfiah.
Ungkapan-ungkapan fatik ini biasanya juga disertai dengan unsur paralinguistik, seperti senyuman, gelengan kepala, gerak gerik tangan, air muka atau kedipan mata. Ungkapan-ungkapan tersebut jika tidak disertai unsur paralinguistik tidak mempunyai makna.
4.      Fungsi Referensial
Dilihat dari topik ujaran bahasa berfungsi referensial, yaitu berfungsi untuk membicarakan objek atau peristiwa yang ada di sekeliling penutur atau yang ada dalam budaya pada umumnya. Fungsi referensial ini yang melahirkan paham tradisional bahwa bahasa itu adalah alat untuk menyatakan pikiran, untuk menyatakan bagaimana si penutur tentang dunia di sekelilingnya.
5.      Fungsi Metalingual atau Metalinguistik
Dilihat dari segi kode yang digunakan, bahasa berfungsi metalingual atau metalinguistik. Artinya, bahasa itu digunakan untuk membicarakan bahasa itu sendiri. Biasanya bahasa digunakan untuk membicarakan masalah lain seperti ekonomi, pengetahuan dan lain-lain. Tetapi dalam fungsinya di sini bahasa itu digunakan untuk membicarakan atau menjelaskan bahasa. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran bahasa di mana kaidah-kaidah bahasa dijelaskan dengan bahasa.
6.      Fungsi Imajinatif
Jika dilihat dari segi amanat (message) yang disampaikan maka bahasa itu berfungsi imajinatif. Bahasa itu dapat digunakan untuk menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan; baik yang sebenarnya maupun yang hanya imajinasi (khayalan) saja. Fungsi imaginasi ini biasanya berupa karya seni (puisi, cerita, dongeng dan sebagainya) yang digunakan untuk kesenangan penutur maupun para pendengarnya.
2.2    Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik , yang biasa digunakan di kalangan terdidik, yang ada di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
2.3    Bahasa sebagai Komunikasi Pendidikan
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai pengantar atau media penyampaian informasi. Di dalam dunia pendidikan kita ketahui bersama bahwa seorang guru adalah seseorang yang bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didiknya. Seorang guru diharapkan dapat memiliki kemampuan bahasa yang baik, karena jika guru mempunyai kemampuan bahasa yang baik tentunya dalam memberikan materi kepada peserta didiknya tidak ada kendala yang besar.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa sangat penting bagi seorang guru dan berpengaruh sebagai komunikasi pendidikan.
            Tidak hanya bagi seorang guru saja, bagi seorang siswa kemampuan berbahasa mereka pun harus dapat dikatakan baik. Kita ketahui bersama bahwa saat ini salah satu cara pembelajaran adalah dengan diskusi, yang mana keaktifan seorang siswa mendapatkan nilai plus bagi mata pelajaran tersebut. Jadi jika seseorang tidak memiliki kemampuan berbahasa yang baik otomatis nilai mereka akan berbeda dengan nilai siswa yang aktif sepanjang pelajaran tersebut.
            Kemampuan berbahasa yang baik dapat dilatih sejak dini. Peran orang tua sangat berpengaruh bagi kemampuan berbahasa siswa. Orang tua yang aktif berkomunikasi dengan anaknya, maka anak tersebut mempunyai kemampuan berbahasa yang baik, begitu pula sebaliknya.
                        Mahasiswa sudah seharusnya mempunyai kemampuan berbahasa yang baik, apalagi seorang mahasiswa calon guru seperti kita saat ini. Jika kita tidak mempunyai kemampuan berbahasa yang baik, bagaimana kita nantinya dapat terjun ke tengah-tengah masyarakat dan berkomunikasi dengan masyarakat tersebut. Jadi dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa yang baik wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa calon guru.
 

BAB 3
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
                                    Kesimpulan dari pembahasan makalah yang berjudul “Perkembangan Emosi dan Sosial” adalah sebagai berikut :
a.       Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Lebih jauhnya lagi bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat untuk berkomunikasi, serta alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, dan konsep atau perasaan. Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
b.      Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
c.       Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai pengantar atau media penyampaian informasi. Di dalam dunia pendidikan kita ketahui bersama bahwa seorang guru adalah seseorang yang bertugas menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didiknya. Seorang guru diharapkan dapat memiliki kemampuan bahasa yang baik, karena jika guru mempunyai kemampuan bahasa yang baik tentunya dalam memberikan materi kepada peserta didiknya tidak ada kendala yang besar.
           
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar